Studi baru tunjukkan kaitan antara masalah tidur dan risiko demensia

Sebuah studi baru yang dilakukan oleh para peneliti telah menemukan hubungan antara masalah tidur dan risiko demensia. Penelitian ini dilakukan di Indonesia dan melibatkan ribuan partisipan yang berusia di atas 60 tahun.

Demensia merupakan penyakit yang memengaruhi kemampuan otak untuk berfungsi dengan baik. Gejala demensia biasanya meliputi kehilangan ingatan, kesulitan berpikir, dan perubahan perilaku. Studi ini menunjukkan bahwa orang yang mengalami masalah tidur memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami demensia dibandingkan dengan orang yang tidur dengan baik.

Penelitian ini juga menemukan bahwa masalah tidur dapat mempercepat proses penurunan kognitif pada orang yang sudah mengalami gejala awal demensia. Hal ini menunjukkan pentingnya menjaga kualitas tidur bagi kesehatan otak dan mencegah risiko demensia di kemudian hari.

Para peneliti menyarankan agar masyarakat lebih memperhatikan pola tidur mereka dan mencari bantuan medis jika mengalami masalah tidur yang persisten. Selain itu, penting juga untuk menjaga pola hidup sehat dengan melakukan olahraga, mengkonsumsi makanan bergizi, dan menghindari stres agar dapat mengurangi risiko terkena demensia.

Dengan adanya temuan ini, diharapkan masyarakat dapat lebih aware terhadap pentingnya tidur yang berkualitas dan menjaga kesehatan otak mereka. Dengan demikian, risiko terkena demensia dapat dikurangi dan kualitas hidup dapat tetap terjaga hingga usia lanjut.