Stres selama kehamilan adalah hal yang umum terjadi dan dapat berdampak pada kesehatan ibu maupun janin yang dikandung. Namun, sebuah penelitian terbaru menemukan bahwa stres selama kehamilan juga dapat meningkatkan risiko epilepsi pada anak.
Studi yang dipublikasikan dalam jurnal Epilepsia ini melibatkan lebih dari 1,4 juta anak yang lahir di Swedia antara tahun 1987 dan 2012. Para peneliti menemukan bahwa anak yang lahir dari ibu yang mengalami stres selama kehamilan memiliki risiko 58% lebih tinggi untuk mengembangkan epilepsi dibandingkan dengan anak yang lahir dari ibu yang tidak mengalami stres.
Stres selama kehamilan dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti masalah keuangan, konflik dalam hubungan, atau masalah kesehatan. Stres dapat memicu pelepasan hormon stres, seperti kortisol, yang dapat mempengaruhi perkembangan otak janin dan sistem kekebalan tubuh.
Epilepsi adalah gangguan neurologis yang ditandai dengan seringnya terjadi kejang. Risiko epilepsi pada anak dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk genetik, riwayat penyakit neurologis dalam keluarga, dan faktor lingkungan.
Meskipun penelitian ini menemukan hubungan antara stres selama kehamilan dan risiko epilepsi pada anak, namun penting untuk diingat bahwa stres hanya salah satu faktor yang mempengaruhi risiko epilepsi. Ada banyak faktor lain yang juga perlu diperhatikan, seperti pola makan ibu selama kehamilan, paparan zat beracun, dan riwayat penyakit dalam keluarga.
Untuk itu, penting bagi ibu hamil untuk menjaga kesehatan fisik dan mental mereka selama kehamilan. Mendapatkan cukup istirahat, mengonsumsi makanan sehat, berolahraga secara teratur, dan mengelola stres dengan baik dapat membantu mengurangi risiko komplikasi kesehatan, termasuk risiko epilepsi pada anak.
Selain itu, penting juga bagi ibu hamil untuk mendapatkan dukungan dan perhatian dari orang terdekat, seperti pasangan, keluarga, dan teman. Berbicara dengan dokter atau bidan tentang cara mengelola stres selama kehamilan juga dapat membantu ibu hamil merasa lebih tenang dan nyaman.
Dengan menjaga kesehatan fisik dan mental selama kehamilan, ibu dapat membantu mengurangi risiko epilepsi pada anak dan memberikan yang terbaik untuk kesehatan mereka. Sebagai ibu hamil, tidak ada yang lebih penting daripada kesehatan dan keselamatan anak yang dikandung.