Gula merupakan salah satu bahan yang sering digunakan dalam makanan dan minuman sehari-hari. Namun, konsumsi gula yang berlebihan dapat berdampak buruk bagi kesehatan, seperti obesitas, diabetes tipe 2, dan penyakit jantung. Oleh karena itu, penting untuk memperhatikan label makanan untuk mengetahui kandungan gulanya.
Sebagai konsumen yang bijak, kita harus membiasakan diri untuk membaca label makanan sebelum membeli atau mengonsumsi suatu produk. Kandungan gula dalam makanan biasanya tercantum dalam bagian informasi nutrisi pada label makanan. Perhatikan jumlah gula per porsi yang tertera, dan pastikan untuk memperhatikan berapa jumlah porsi yang direkomendasikan dalam satu kemasan.
Sebagai pedoman umum, Badan Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan agar konsumsi gula tambahan tidak melebihi 10% dari total asupan energi harian. Artinya, jika asupan energi harian Anda adalah 2000 kalori, maka tidak lebih dari 200 kalori atau sekitar 50 gram gula tambahan yang boleh dikonsumsi dalam sehari.
Selain memperhatikan jumlah gula, perhatikan juga jenis gula yang terdapat dalam makanan. Gula yang terdapat dalam makanan biasanya terdiri dari gula alami (misalnya gula dalam buah) dan gula tambahan yang ditambahkan dalam proses pengolahan. Hindari produk yang mengandung gula tambahan, seperti sirup jagung tinggi fruktosa, sukrosa, atau gula merah.
Untuk mengurangi konsumsi gula tambahan, kita bisa memilih produk makanan yang rendah gula atau bebas gula. Perhatikan juga bahan pengganti gula yang digunakan dalam produk, seperti pemanis buatan atau stevia. Selalu disarankan untuk memilih produk yang lebih alami dan tidak mengandung bahan kimia berbahaya.
Dengan memperhatikan label makanan dan kandungan gulanya, kita dapat mengontrol konsumsi gula dan menjaga kesehatan tubuh. Dengan demikian, kita bisa menghindari berbagai penyakit yang disebabkan oleh konsumsi gula berlebihan. Jadi, mulailah membiasakan diri untuk membaca label makanan sebelum mengonsumsinya, dan pilihlah produk yang lebih sehat untuk kesehatan tubuh Anda.