Pada bulan Mei 2021, berita mengenai rendang, salah satu makanan tradisional Indonesia, yang diakui oleh UNESCO sebagai warisan budaya tak benda telah menjadi sorotan utama di Indonesia. Pengakuan ini tidak hanya menjadi kebanggaan bagi masyarakat Indonesia, tetapi juga membuka peluang besar untuk promosi dan pelestarian warisan budaya Indonesia.
Namun, dengan pengakuan ini, pemerintah perlu segera membuat masterplan yang jelas dan terstruktur untuk memastikan bahwa rendang tetap terjaga keasliannya dan mendapatkan manfaat yang maksimal dari pengakuan UNESCO. Masterplan ini harus mencakup berbagai aspek, mulai dari pelestarian bahan baku, promosi, hingga pengembangan industri kuliner.
Pertama-tama, pemerintah perlu memastikan bahwa bahan baku utama rendang, yaitu daging sapi, tetap tersedia dalam jumlah yang cukup dan berkualitas. Langkah-langkah konservasi dan pengembangan peternakan sapi harus segera dilakukan untuk mencegah kelangkaan dan penurunan kualitas daging sapi yang dapat mempengaruhi cita rasa rendang.
Selain itu, promosi rendang sebagai warisan budaya tak benda harus dilakukan secara intensif baik di dalam maupun luar negeri. Melalui promosi yang tepat, rendang dapat menjadi daya tarik wisata kuliner bagi wisatawan mancanegara dan memberikan kontribusi positif bagi perekonomian Indonesia.
Selain itu, pemerintah juga perlu mendorong pengembangan industri kuliner rendang yang berkelanjutan. Pendirian restoran-restoran rendang yang menjual rendang dengan kualitas terbaik dan terjaga keasliannya dapat menjadi salah satu langkah yang dapat dilakukan. Selain itu, pelatihan dan pendampingan bagi para pengusaha kuliner yang ingin mengembangkan bisnis rendang juga perlu ditingkatkan.
Dengan adanya masterplan yang jelas dan terstruktur, diharapkan rendang dapat terus menjadi salah satu warisan budaya tak benda yang dapat membanggakan Indonesia. Pengakuan UNESCO bukanlah akhir dari perjuangan, melainkan awal dari upaya yang lebih besar dalam menjaga dan mengembangkan rendang sebagai bagian dari identitas budaya Indonesia.