Kecanduan rokok adalah masalah serius yang masih menjadi persoalan besar di Indonesia. Menurut data dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), sekitar 67% orang dewasa di Indonesia adalah perokok aktif. Hal ini tentu menjadi perhatian serius bagi pemerintah untuk mengatasi masalah kecanduan rokok di Indonesia.
Salah satu negara di Eropa yang dikenal berhasil dalam mengurangi angka perokok adalah Inggris. Mereka telah berhasil menurunkan angka perokok dari 20% pada tahun 2011 menjadi 15% pada tahun 2017. Hal ini tidak terlepas dari kebijakan yang diambil pemerintah Inggris dalam mengatasi masalah kecanduan rokok.
Salah satu kebijakan yang diambil pemerintah Inggris adalah menaikkan harga rokok secara signifikan. Hal ini bertujuan untuk membuat harga rokok menjadi mahal, sehingga masyarakat lebih berpikir dua kali sebelum membeli rokok. Selain itu, pemerintah Inggris juga melarang iklan rokok di media massa dan tempat umum, serta menyediakan layanan konseling dan terapi bagi para perokok yang ingin berhenti merokok.
Pemerintah Indonesia perlu belajar dari keberhasilan pemerintah Inggris dalam mengatasi masalah kecanduan rokok. Meningkatkan harga rokok, melarang iklan rokok, dan menyediakan layanan konseling dan terapi bagi para perokok adalah langkah-langkah yang bisa diambil pemerintah Indonesia untuk mengurangi angka perokok di tanah air.
Selain itu, edukasi tentang bahaya merokok juga perlu ditingkatkan, terutama di kalangan masyarakat yang rentan terhadap kecanduan rokok. Dengan adanya edukasi yang baik, diharapkan masyarakat akan lebih sadar akan bahaya merokok dan berinisiatif untuk berhenti merokok.
Kecanduan rokok bukanlah masalah yang bisa diselesaikan dalam waktu singkat, namun dengan langkah-langkah yang tepat dan konsisten dari pemerintah, diharapkan angka perokok di Indonesia dapat turun secara signifikan. Semua pihak, baik pemerintah, masyarakat, maupun industri rokok, perlu bekerja sama untuk mengatasi masalah kecanduan rokok demi menciptakan generasi yang lebih sehat dan berkualitas di masa depan.