Gunung Lewotobi, sebuah gunung berapi yang terletak di Pulau Flores, kembali erupsi pada Minggu pagi. Erupsi ini mengakibatkan peningkatan aktivitas vulkanik dan mengirimkan awan abu vulkanik hingga ketinggian 2.000 meter di udara.
Menurut Badan Geologi Indonesia, erupsi Gunung Lewotobi terjadi sekitar pukul 06.45 pagi waktu setempat. Letusan ini disertai dengan suara gemuruh yang terdengar hingga ke desa-desa di sekitar gunung. Pihak berwenang telah mengeluarkan peringatan kepada masyarakat untuk menjaga jarak aman dari kawah gunung dan menghindari area yang terkena dampak abu vulkanik.
Erupsi Gunung Lewotobi juga menyebabkan penutupan sementara Bandara Frans Seda di Maumere, Flores Timur. Penerbangan menuju dan dari bandara tersebut ditangguhkan hingga situasi kembali aman. Pihak bandara juga telah melakukan pembersihan terhadap abu vulkanik yang menempel di landasan pacu dan bangunan bandara.
Pemerintah setempat telah mengirim tim pemantau ke lokasi gunung berapi untuk memantau perkembangan situasi dan memberikan informasi kepada masyarakat sekitar. Warga di sekitar Gunung Lewotobi diminta untuk tetap tenang dan waspada terhadap potensi bahaya erupsi lanjutan.
Gunung Lewotobi merupakan salah satu gunung berapi yang aktif di Indonesia dan sering mengalami erupsi dalam beberapa tahun terakhir. Erupsi gunung berapi dapat menimbulkan berbagai dampak seperti hujan abu, lahar dingin, dan awan panas yang dapat membahayakan keselamatan masyarakat. Oleh karena itu, penting bagi masyarakat di sekitar gunung berapi untuk selalu mengikuti perkembangan informasi dari pihak berwenang dan siap untuk evakuasi jika diperlukan.
Erupsi Gunung Lewotobi pada Minggu pagi menjadi pengingat bagi kita semua akan potensi bahaya alam yang selalu mengancam. Kita harus selalu waspada dan siap menghadapi segala kemungkinan yang dapat terjadi akibat aktivitas vulkanik gunung berapi. Semoga situasi di sekitar Gunung Lewotobi segera kembali aman dan normal, dan tidak ada korban jiwa akibat erupsi ini.